BANDUNG - DPRD Provinsi Jawa Barat meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat
melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) untuk
menindaklanjuti hingga pemblokiran terkait dengan adanya konten
pornografi dalam aplikasi Whatsapp (WA). Hal itu meresahkan masyarakat
lantaran saat ini dengan mudah siapapun dapat mengakses pornografi hanya
dengan satu klik.
Ketua Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat, Syahrir, SE meminta Dinas
Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat untuk
melakukan pengawasan ketat dan pemblokiran terhadap konten berbau
pornografi di aplikasi Whats App maupun di media sosiaal lainnya. Dia
menilai konten tersebut berbahaya karena tidak ada fitur penyaring atau
filter sehingga bisa membuat siapa saja mampu mengaksesnya.
“Diskominfo harus segera memblokir dan mengawasi informasi baik dalam
bentuk aplikasi maupun konten lainnya hal yang berbau pornografi,
apalagi untuk whatsapp ini kan lebih familiar digunakan dengan basis
nomor telepon,” ujar Syahrir melalui sambungan telepon, Rabu
(8/11/2017).
Dia menambahkan, pemerintah berkewajiban mencegah penyebarluasan
informasi elektronik yang memiliki muatan yang dilarang, termasuk
pornografi dan pornoaksi. Diskominfo dalam hal ini berwenang untuk
menghapus konten-konten tak relevan sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Hal itu
dengan memerhartikan keresahan yang timbul di masyarakat, terlebih
dilingkungan anak dibwah umur.
“Dalam hal ini, Diskominfo harus bersinergi dengan pihak yang
berwajib untuk mengusut tuntas terkait konten pornografi dalam aplikasi
WA ini,” ujar Politisi dari Partai Gerindra itu.
Terlebih, lanjut Syahrir, pengawasan masif juga tidak berhenti di
Diskominfo saja, tetapi juga peran serta orang tua dilingkungan keluarga
dan guru di lingkungan sekolah serta masyarakat pada umumnya harus
mempu untuk mengontrol hal yang berbau pornografi dan pornoaksi yang
kecenderungannya mudah diakses khususnya oleh anak. Anak. Hal ini tentu
harus menjadi catatan penting untuk semua pihak betapa sudah
mengkhawatirkannya arus deras perkembangan teknologi. Namun sayangnya
kemajuan teknologi ini justru mempermudah akses untuk melihat dunia luar
tanpa adanya filterisasi baik dari penyedia aplikasi maupun pengguna.
“Apalagi, saat ini dipermudah dengan adanya media sosial lainnya
seperti facebook, twitter, instagram dan masih banyak lainnya yang
terdapat konten pornografinya. Pengawasan keluarga tidak kalah penting
dalam mendampingi anak-anak agar terjaga dari hal negatif,” tandasnya.
(am)
Friday, November 10, 2017
Blokir Konten Fornografi di Medsos
By Pakuan Merdeka at November 10, 2017
Blokir Konten Fornografi di Medsos